MEMBANGUN EKONOMI UMAT BERSAMA SYARIKAT ISLAM

By Arjun Toraya - September 12, 2017



         Tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan bangsa Indonesia dimulai dengan penguatan ekonomi umat khususnya dari kalangan umat Islam sendiri, hal yang nampak saat ini adalah bagaimana jarak kesenjangan antara ekonomi kelas atas dan kelas bawah yang begitu jauh. Kurangnya terobosan dari program-progam pemerintah terhadap pembangunan ekonomi umat sudah seyogyanya mendorong kita untuk lebih giat lagi untuk meningkatkan usaha-usaha nyata dalam melakukan pembangunan ekonomi umat. Suatu langkah penting yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah meningkatkan jiwa-jiwa kewirausahaan yang bertumpu pada asas Ekonomi syariah. Sistem yang berlaku pada ekonomi islam tentunya berbeda dengan ideologi sistem ekonomi lainnya. Pada sistem ekonomi syariah penguatan ekonomi terarah kepada hukum-hukum keadilan dan juga keseimbangan semua aspek yang ada sehingga dapat berjalan dengan baik, sesuai fitrah yang sudah Allah tentukan. Di dalam asas Ekonomi syariah sendiri ada 2 asas yang menjadi pondasi penting sebagai dasar yang mana jika dijalankan dengan baik dapat benar-benar membangun ekonomi umat ke arah penguatan dan kemandirian ekonomi. Kedua pondasi tersebut adalah:

1. Pembangunan Ekonomi umat dengan Asas Berkeadilan. Pemerintah maupun masyarakat harus bisa menciptakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkeadilan sesuai dengan asas Ekonomi syariah. Dalam pembangunan ekonomi umat tentu saja sistem keadilan tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Fenomena Ekonomi masyarakat kelas atas yang semakin naik tidak berbanding lurus dengan makin lesunya ekonomi masyarakat yang berada di kalangan bawah. Pemerintah harus bisa memberi arahan-arahan bagi umat islam yang berekonomi rendah untuk bisa ikut melakukan kegiatan-kegiatan seperti wirausaha ataupun sosialisasi yang sekiranya dapat digunakan untuk membangun ekonomi mereka.

2. Pembangunan Ekonomi umat dengan Asas Orentasi Sosial. Ekonomi islam sangat lekat dengan asas orientasi sosial seperti pembayaran zakat maupun pemberian bantuan kepada fakir miskin. Selain kewajiban tersebut, dalam membangun ekonomi umat dengan asas orientasi sosial dapat dilakukan dengan motivasi-motivasi bisnis yang dapat dijadikan dorongan untuk memulai perbaikan ekonomi dalam masyarakat.

      Kemandirian dan kejayaan umat Islam dapat kita capai jika umat hidup berkecukupan dan jauh dari kemiskinan sebab kemiskinan itu dekat dengan kekufuran, kebodohan dan sikap malas. Firman Allah bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya harus kita jadikan patokan untuk menjauhi sikap acuh tak acuh terhadap kondisi-kondisi perekonomian yang dihadapi saudara-saudara kita.

      Dari kedua pondasi diatas maka kita bisa mengimplementasikannya kedalam gerakan-gerakan pembangunan ekonomi umat sebagai dasar untuk menjalankannya. Sudah sewajibnya kita berusaha dengan sungguh-sungguh meningkatkan kemampuan ekonomi umat muslim baik dari segi ualitas maupun kuantitasnya. Kita dapat mengadakan kegiatan-kegiatan maupun acara yang bertujuan untuk memupuk enterpreneur muslim seperti mengadakan seminar pembekalan, diskusi-diskusi dalam lingkungan ademik kampus maupun kegiatan-kegiatan yang menarik minat anak muda islam untuk mendorong lahirnya bibit-bibit dan ide-ide baru, selain itu  kita dapat mengumpulkan dana-dana yang berasal dari kaum muslimin melalui perpanjangan zakat dan shadaqoh, lalu kemudian kita menyalurkannya kepada masyarakat ataupun organisasi yang nantinya dapat dikelola dalam sektor perdagangan. Kita berusaha untuk terus mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muslim yang mandiri dan profesional demi tujuan kemashalatan umat.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

"Budayakan meninggalkan komentar yang baik dengan memperhatikan bahasa-bahasa yang digunakan :) "