PENTINGNYA RESTORASI GAMBUT BAGI MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
By Arjun Toraya - July 21, 2017
Antara/Jessica Helena Wuysang |
Banyak dari masyarakat umum yang
sama sekali belum memahami betapa penting dan berharganya lahan gambut bagi
manusia, baik untuk lingkungan masyarakat disekitarnya maupun bagi sebuah
Negara bahkan bumi kita ini. Jadi jika kita tidak memiliki pengetahuan tersebut
maka mustahil rasanya ada kepedulian yang akan terbangun untuk terus menjaga
ataupun merestorasinya. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap terjaganya
ekosistem lahan gambut khususnya yang bermukim di sekitar area lahan gambut menimbulkan keadaan yang mendesak
untuk meningkatkan kesadaran yang harus dimulai dari masyarakat dan lingkungan
yang berada di kawasan tersebut.
Mengapa harus dimulai dari
masyarakat dikawasan sekitar lahan gambut? Jawabannya karena betapapun
Pemerintah maupun Organisasi Lingkungan berupaya untuk melaksanakan pelesatarian lahan
gambut jika tidak diikuti dengan kepedulian masyarakat sekitar maka upaya
tersebut tidak akan membuahkan hasil maksimal seperti yang diinginkan. Hal lain
yang menjadi pertimbangan adalah dampak dari kerusakan area lahan gambut akan
berpengaruh paling awal bagi masyarakat disekitar itu sendiri, maka sudah sepatutnya kesadaran masyarakat menjadi poin utama dalam langkah restorasi.
Lalu apa manfaat adanya lahan gambut dan apa kerugian yang dapat ditumbulkan dari degradasi pada lahan gambut?
![]() |
tatakelolahutan.net |
Penjelasan singkatnya seperti
berikut ini: Ketika musim hujan datang maka kawasan lahan gambut akan menyimpan
jumlah air yang cukup banyak karena kemampuan lahan gambut untuk menyerap dan
menyimpan cadangan air. Sehingga keuntungan yang terjadi saat musim kemarau
tiba adalah lahan gambut dapat menyuplai cadangan air yang telah disimpannya
dengan cara melepaskannya secara perlahan untuk kawasan yang ada disekitarnya.
Kemampuan lahan gambut dalam menyimpan cadangan air tersebut akan berubah
apabila kawasan gambut dirusak, contohnya seperti pembukaan lahan baru dengan
cara melakukan pembakaran, begitupun juga jika kawasan lahan gambut dialihfungsikan
secara sembarangan, maka dipastikan kemampuan lahan gambut dalam menyerap dan
menyimpan cadangan air akan hilang.
Dampak dari ketidakmampuan menyerap air pada musim hujan
adalah pembuangan air dari lahan gambut akan dialirkan ke sungai atau anak
sungai disekitarnya. Pembuangan air gambut ke sungai menyebabkan PH (derajat
keasaman) air sungai akan semakin masam. Kondisi tersebut akan membuat biota
air sulit bertahan hidup, yang berlanjut pada bermigrasinya ikan-ikan, sehingga
hal ini dapat mengganggu pereekonomian masyarakat disekitarnya, khususnya bagi
mereka yang bermata pencaharian dari berbagai jenis ikan.
Pendangkalan sungai atau
sedimentasi juga akan menjadi dampak lainnya, hal ini disebabkan karena air
buangan gambut ke sungai akan membawa partikel yang menyebabkan terjadi
pendangkalan.
Selain itu gambar berikut menjelaskan dampak-dampak lain yang dapat ditimbulkan dari kebakaran lahan gambut akibat asap atau jerebu
![]() |
Pantaugambut.id |
Lahan gambut yang tidak lagi mampu
menyerap air akan sangat mudah untuk terbakar .Pada tahun 2015 lalu kita telah
menyaksikan kerusakan dan kerugian yang telah diakibatkan oleh kebakaran hutan
yang sebagian besar disebabkan oleh kebakaran lahan gambut. Saat itu kebakaran
lahan susah untuk dihentikan karena lahan gambut yang mempunyai kedalaman
tertentu menjadi masalah utama dalam melakukan pemadaman api yang begitu cepat
menyebar.
Salah satu kelemahan program dari Pemerintah maupun dari beberapa
organisasi pencinta lingkungan khususnya pegiat restorasi lahan gambut pada
tahun-tahun sebelumnya terlihat dari kurangnya program sosialisasi langsung
kepada masyarakat sekitar yang bertujuan membuka pengetahuan mereka tentang manfaat
dari restorasi lahan gambut. Mengacu pada hal tersebut maka perlu adanya ajakan
keikutsertaan dan keterlibatan langsung dari masyarakat secara berkelanjutan.
Badan Restorasi Gambut, Organisasi nonstruktural yang didirikan atas perintah Presiden Joko Widodo yang bertujuan dalam perencanaan, pengendalian dan kerja sama penyelenggaraan restorasi gambut-- mengakui bahwa langkah penting dalam memulihkan gambut adalah dengan memberikan akses ke masyarakat untuk bisa memanfaatkan lahan gambut dan mendapat keuntungan ekonomi
Badan Restorasi Gambut, Organisasi nonstruktural yang didirikan atas perintah Presiden Joko Widodo yang bertujuan dalam perencanaan, pengendalian dan kerja sama penyelenggaraan restorasi gambut-- mengakui bahwa langkah penting dalam memulihkan gambut adalah dengan memberikan akses ke masyarakat untuk bisa memanfaatkan lahan gambut dan mendapat keuntungan ekonomi
Pendekatan restorasi lahan gambut
yang efektif dan tepat untuk disosialisasikan pada masyarakat yang berada
disekitar area lahan gambut tentu harus juga memusatkan pada manfaat ekonomi
yang dapat mereka dapatkan selain dari manfaat pemeliharaan lahan gambut itu
sendiri, sebab jika mereka melihat ada manfaat secara langsung bagi mereka maka
secara otomatis mereka akan bergerak untuk ikut membantu dalam melakukan
restorasi lahan gambut atau minimal tidak melakukan cara-cara yang dapat
merusak ekosistem lahan gambut. Selain manfaat ekonomi, penekanan pada kerugian
yang akan terjadi jika merusak ekosistem lahan gambut juga efektif dalam
menggerakan masyarakat sekitar.
![]() |
radarbangsa.com |
Ada tiga cara yang tengah
diupayakan oleh Pemerintah Indonesia untuk merestorasi hutan gambut yang telah
mengalami degradasi, yaitu Teknik pembasahan (rewetting), Teknik penanaman
ulang (revegetasi), dan teknik revitalisasi sumber mata pencaharian.
Dalam Teknik rewetting salah satu
metode yang sedang dikerjakan pemerintah tahun ini adalah Sekat kanal atau
Canal blocking, ide pembuatan sekat kanal ditujukan untuk membasahi lahan
gambut agar tetap basah sehingga pada saat musim kemarau lahan gambut tidak mudah
terbakar.
![]() |
Restorasi lahan gambut, www.ksp.go.id |
Kemudian ada Teknik revegetasi, Pengertian
revegetasi adalah usaha untuk memperbaiki dan memulihkan
vegetasi yang rusak melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan pada lahan
bekas penggunaan kawasan hutan (Kemenhut 2009).
![]() |
Revegetasi lahan Gambut. www.brg.go.id |
Salah satu metode penanaman ulang
atau revegetasi yang dapat disosialisasikan pada masyarakat adalah
Bio-cylo-Farming. Apa itu Bio-Cyclo-Farming? Bio-Cyclo Farming adalah metode
pertanian yang memadukan unsur tanaman, perikanan, dan ternak yang kemudian
diatur sedemikian rupa sehingga bersinergi antara satu dengan lainnya hingga
terjadi proses daur ulang alami secara biologis. Tanaman yang relatif toleran
terhadap kebakaran hutan seperti lidah buaya dan buah naga cocok dilakukan
dalam penerapan metode Bio-cyclo-Farming. Metode ini sangat cocok untuk
disosialisasikan karena manfaatnya yang tidak hanya berguna bagi kelangsungan
lahan gambut tapi juga faktor manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Kesimpulan
Setelah mengetahui akan banyaknya manfaat lahan gambut dan juga kerugian yang dapat ditimbulkan dari kerusakannya maka sudah sepatutnya kita semua bergerak bersama dalam mencegah hal-hal yang dapat membawa dampak buruk dari lahan gambut kita. Pemerintah, Organisasi Lingkungan maupun masyarakat harus melakukan aksi nyata khususnya dalam restorasi lahan gambut.
#PantauGambut
Sumber Refrensi:
www.pantaugambut.id
www.brg.go.id
www.bbc.com
www.greeners.co
www.greeners.co
0 comments
"Budayakan meninggalkan komentar yang baik dengan memperhatikan bahasa-bahasa yang digunakan :) "